Arti hadza min fadhli rabbi
Hadza Min Fadhli Rabbi
Hadza min fadhli rabbi merupakan penggalan dari surat An-Naml ayat ke-40. Lebih lengkapnya adalah, "Qaalallażii 'indahu 'ilmun minal-kitaabi ana aatiika bihii qabla ay yartadda ilaika tarfuk, fa lammaa ra`aahi mustaqirran 'indahu qaala haaża min fadli rabbii, liyabluwanii a asykuru am akfur, wa man syakara fa innamaa yasykuru linafsih, wa mang kafara fa inna rabbi ganiyyung kariim". Sedikit penjelasan tentang Surat An-Naml. Surat An-Naml adalah surah ke 27 dalam Al-Qur'an, terdiri atas 93 ayat, tepatnya pada Juz 19 (ayat 1-59) dan 20 (ayat 59-93).
Surat An-Naml merupakan surat Makkiyah atau surat yang diturunkan di Mekkah sebelum Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam hijrah ke Madinah dan diturunkan setelah surat Asy-Syura. Dinamakan An-Naml yang artinya semut, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat An-Naml (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya jangan terlindas oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya yang akan melewati tempat itu.
Surat An-Naml ayat 40 berisi tentang Nabi Sulaiman yang rupanya menginginkan lebih cepat dari itu, lalu tampillah seseorang yang mempunyai ilmu dari kitab, yaitu kitab-kitab sebelum Nabi Sulaiman seperti kitab Taurat dan Zabur, menawarkan dirinya dan berkata, wahai Sulaiman! aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip, setelah mendatangi sesuatu benda yang jauh dengan mata yang terbelalak. Maka ketika dia, Sulaiman, melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata dengan hati penuh syukur, "ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari nikmat-Nua. Barangsiapa bersyukur, dengan hatinya melalui pengakuan yang tulus, atau lisan-Nya melalui ungkapan tahmid, tasbih atau lainnya atau melalui anggota tubuh yang lainnya dengan menggunakan kenikmatan itu untuk mencari ridha Allah Subhaanahu wa Ta'aala, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri, karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan menambahkan banyak lagi kenikmatan kepadanya dan barangsiapa yang ingkar terhadap nikmat-nikmat-Nya seperti menganggap nikmat yang diperolehnya karena jerih payahnya saja atau menggunakannya untuk kemaksiatan, maka sesungguhnya Tuhanku yang Mahakaya, tidak membutuhkan apa pun, bahkan sebaliknya semua makhluk membutuhkan-Nya, serta Mahamulia tidak pernah melakukan sesuatu yang tak terpuji."
Hadza Min Fadhli Rabbi Arab dan Artinya
Hadza min fadhli rabbi merupakan penggalan dari surat An-Naml ayat ke-40. Berikut ini merupakan surat An-Naml ayat 40 arab dan artinya
قَالَ ٱلَّذِى عِندَهُۥ عِلْمٌ مِّنَ ٱلْكِتَٰبِ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبْلَ أَن يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ ۚ فَلَمَّا رَءَاهُ مُسْتَقِرًّا عِندَهُۥ قَالَ هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّى لِيَبْلُوَنِىٓ ءَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّى غَنِىٌّ كَرِيمٌ
Latin : Qaalallażii 'indahu 'ilmun minal-kitaabi ana aatiika bihii qabla ay yartadda ilaika tarfuk, fa lammaa ra`aahi mustaqirran 'indahu qaala haaża min fadli rabbii, liyabluwanii a asykuru am akfur, wa man syakara fa innamaa yasykuru linafsih, wa mang kafara fa inna rabbi ganiyyung kariim (QS. An-Naml:40)
Artinya :
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab : "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, Ia pun berkata : "Ini termasuk marunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (QS. An-Naml:40)
Tafsir Surat An-Naml Ayat 40 Menurut Al-Muyassar/Kementerian Agama Saudi Arabia
40. Orang yang memiliki ilmu al-Kitab berkata, "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kediapan dua pelupuk matamu ketika bergerak untuk melihat sesuatu." Maka Sulaiman mengizinkannya. Lalu orang itu berdoa kepada Allah, dan ia pun berhasil membawa singgasana itu. Ketika Sulaiman melihat singgasana itu tiba di depannya dan berada di sisinya, ia berkata, "Ini adalah diantara karunia Tuhanku yang telah menciptakanku dan menciptakan seluruh alam ini, guna mengujiku, apakah aku akan bersyukur dengan kejadian itu sebagai pengakuan atas nikmat-nikmat Allah kepadaku ataukah aku akan mengkufuri nikmat dengan tidak bersyukur? Barangsiapa bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmatNya, sesungguhnya manfaat bersyukur itu kembali padanya, dan barangsiapa mengingkari nikmat dan tidak bersyukur, sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, tidak membutuhkan rasa syukurnya, juga Mahamulia yang kebaikannya merata meliputi orang yang bersyukur dan orang yang ingkar nikmat di dunia, kemudian Dia akan memperhitungan amal perbuatan mereka dan memberikan balasan bagi mereka di akhirat."
Itulah penjelasan tentang hadza min fadhli rabbi yang ternyata merupakan surat An-Naml ayat 40. Sekian penjelasan kali ini, semoga bermanfaat.
0 Response to "Arti hadza min fadhli rabbi"
Post a Comment