Wa Man Yattaqillaha Artinya - Diangpedia

Wa Man Yattaqillaha Artinya

Wa Man Yattaqillaha

Wa man yattaqillaha merupakan penggalan dari surat At-Talaq ayat kedua. Lebih lengkapnya adalah,"Fa iżaa balagna ajalahunna fa amsikụhunna bima'rụfin au faariqụhunna bima'rụfiw wa asy-hidụ żawai 'adlim mingkum wa aqiimusy-syahaadata lillaah, żaalikum yụ'aẓu bihii mang kaana yu`minu billaahi wal-yaumil-aakhir, wa may yattaqillaaha yaj'al lahụ makhrajaa".

Wa Man Yattaqillaha Artinya

Sedikit penjelasan tentang surat At-Talaq, surat At-Talaq merupakan surat Madaniyah atau surat yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah. Surat At-Talaq merupakan surat ke-65 dalam Al-Qur'an dan terdiri atas 12 ayat, tepatnya pada Juz 28. Dinamakan At-Talaq karena dalam surat ini kebanyakan membahas tentang masalah talak dan yang berhubungan dengan masalah itu.

Pokok-pokok isi dari surat At-Talaq antara lain adalah,

  1. Hukum-hukum mengenai talak, iddah dan kewajiban masing-masing suami dan istri dalam masa-masa talaq dan iddah, agar tak ada pihak yang dirugikan dan keadilan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
  2. Perintah kepada orang-orang mukmin supaya bertakwa kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang telah mengutus seorang Rasul yang memberikan petunjuk kepada mereka.
  3. Orang yang beriman akan dimasukkan ke dalam surga, sedangkan kepada yang ingkar diberikan peringatan sebagaimana nasibnya orang-orang ingkar pada masa dahulu.

Wa Man Yattaqillaha Arab dan Artinya

Wa man yattaqillaha merupakan penggalan dari surat At-Talaq ayat kedua. Berikut ini merupakan tulisan arab dan artinya

فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا۟ ذَوَىْ عَدْلٍ مِّنكُمْ وَأَقِيمُوا۟ ٱلشَّهَٰدَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِۦ مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا

Latin : Fa iżaa balagna ajalahunna fa amsikụhunna bima'rụfin au faariqụhunna bima'rụfiw wa asy-hidụ żawai 'adlim mingkum wa aqiimusy-syahaadata lillaah, żaalikum yụ'aẓu bihii mang kaana yu`minu billaahi wal-yaumil-aakhir, wa may yattaqillaaha yaj'al lahụ makhrajaa (QS. At-Talaq:2)

Artinya :

Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (QS. At-Talaq:2)

Allah berfirman, "Apabila mereka telah sampai masa (akhir iddahnya)," maksudnya jika mereka telah mendekati kahir iddahnya karena seandainya ketika iddah mereka telah usai, tentu suaminya tidak lagi memiliki pilihan anatara merujuk atau melepass, "maka rujuklah mereka dengan baik," dengan cara pergaulan yang baik dan indah, bukan dengan cara membahayakan atau menghendaki keburukan dan ingin menahannya, karena merujuk dengan cara seperti ini tidak dibolehkan, "atau lepaskanlah mereka dengan baik," perpisahan yang tidak terlarang, tanpa adanya celaan, permusuhan, intimidasi, atas pihak wanita agar sebagian hartanya bisa diambil, "dan persaksikanlah," atas talak dan rujuk tersebut, "dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu," yaitu dua lelaki muslim yang adil. Karena dalam persaksian yang disebutkan bisa menutup pintu sengketa kedua belah pihak, serta bisa menghindari adanya sesuatu yang disembunyikan yang seharusnya diberitahukan.

"Dan hendaklah kamu tegakkan," wahai para saksi, "kesaksian itu karena Allah." Maksudnya, tunaikan kesaksian itu dengan benar, tanpa adanya tambahan dan pengurangan. Niatkanlah karena Allah ketika menunaikan kesaksian jangan bertendensi kekeluargaan terhadap keluarga atau faktor persahabatan terhadap teman. "Demikianlah," hukum dan batasan yang Kami sebutkan kepada kalian, "diberi pelajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat." Karena iman kepada Allah dan Hari Akhir mengharuskan orangnya untuk mengindahkan arahan dan nasihat-nasiht Allah serta lebih mengedepankan akhirat dengan melakukan amalan-amalan shahih sebisa mungkin.

Lain halnya dengan orang yang tidak memiliki keimanan di hatinya, ia tidak memperdulikan keburukan yang dilakukan dan tidak mengagungkan nasihat-nasihat Allah, karena tidak adanya keimanan (dalam hatinya) yang mendorong kepada hal itu. Karena talak kadang terjadi dalam situasi sulit, bencana, dan kekacauan, maka Allah memerintahkan agar bertakwa kepadaNya. Allah berjanji bagi siapa saja yang bertakwa padaNya dalam hal talak atau lainnya akan diberi solusi. Jika seseorang mentalak istrinya, maka harus dilakukan sesuai peraturan syariat, yaitu dengan cara menjatuhkan satu talak ketika ketika istri tidak dalam keadaan haid dan tidak dalam keadaan suci namun telah dicampuri. Hal itu tidaklah mempersempit masalahnya, namun Allah justru akan memberi kelapangan dan keleluasaan, seperti rujuk kembali ketika sang suami menyesal telah mentalak istrinya.

Ayat di atas meski dalam tekstual talak dan cerai, namun kontekstual berlaku secara umum. Maksudnya, siapa pun yang bertakwa kepada Allah dan meniti ridha-Nya dalam berbagai kondisi, maka Allah akan memberinya balasan pahala di dunia dan di akhirat. Di antara balasanNya secara garis besar adalah diberikannya pintu keluar dari berbagai kondisi sulit dan susah. Sebagaimana orang yang bertakwa pada Allah akan diberikan celah dan pintu keluar, sebaliknya, siapa pun yang tidak bertakwa kepada Allah akan jatuh dalam rantai dan belenggu yang tidak akan mampu terlepas dan keluar dari ikatannya. Mari terapkan hal ini dalam masalah talak. Seseorang yang tidak bertakwa kepada Allah akan menjatuhkan talak yang diharamkan seperti talak tiga sekaligus dan lainnya. Karena itu, ia pasti akan sangat menyesal dan tidak mungkin bisa didapat kembali dan tidak bisa keluar dari permasalahannya.

Tafsir Surat At-Talaq Ayat 2 Menurut Al-Muyassar/Kementerian Agama Saudi Arabia

2-3. Bila para istri yang ditalak itu mendekati masa akhir iddahnya, maka silakan merujuk mereka dengan tetap memperlakukan mereka dengan baik dan memberi mereka nafkah, atau berpisahlah dengan mereka dengan tetap memberikan hak-hak mereka tanpa memudaratkan mereka. Persaksikanlah dua orang yang adil di antara kalian atas rujuk dan perpisahan. Tunaikanlah wahai para saksi, kesaksian karena Allah semata, bukan karena yang lainnya. Apa yang Allah perintahkan kepada kalian ini merupakan nasihat kepada siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat. Barangsiapa takut kepada Allah lalu dia melaksanakan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang, niscaya Allah memberinya jalan keluar dari segala kesempitan. Dan memudahkan sebab-sebab rizki baginya dari arah yang tidak terbetik dalam pikirannya dan tidak pernah diduganya. Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya dari segala apa yang membuatnya bersedih dari seluruh urusannya. Sesungguhnya Allah menguasai urusanNYa, tidak ada yang luput dari Allah dan tidak ada yang melemahkannya. Allah telah menetapkan bagi segala sesuatu masa akhir sebagai ajalnya dan takdir yang tidak dilampauinya.

Itulah penjelasan tentang wa man yattaqillaha yang ternyata merupakan ayat kedua dari surat At-Talaq. Sekian penjelasan kali ini, semoga bermanfaat.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

2 Responses to "Wa Man Yattaqillaha Artinya"

  1. Insya Allah saya akan selalu update. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkunjung di blog saya.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

© Copyright Diangpedia All Rights Reserved